Selasa, 28 Februari 2017

Nurani Orang Buna’ Spiritual Capital dalam Pembangunan

Judul
:
Nurani Orang Buna’ Spiritual Capital dalam Pembangunan
Penulis
:
Bele Antonius
Penerbit
:
Gita Kasih
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
286
ISBN
:
978-602-9114-04-1
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Kosong


Ada satu kelompok masyarakat di pedalaman Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Belu yang jarang dibicarakan dalam forum ilmiah, karena mereka kurang dikenal. Tulisan tentang mereka masih sangat sedikit. Kelompok masyarakat tersebut adalah masyarakat suku Buna’ yang berbahasa Buna’. Kelompok suku Buna’ ini jumlah anggotanya sekitar enam puluhan ribu orang, tiga puluhan ribu menempati wilayah Timor bagian Indonesia. Adat istiadat dan bahasa suku Buna’ ini sangat unik. Bahasa Buna’ juga sangat sederhana. Sebagai contoh, setiap huruh hidup itu merupakan satu kata, seperti kalimat dalam bahasa Buna’ berikut: O I u a o e a. kalimat ini terdiri dari tujuh kata dan tiap kata itu terdiri dari satu huruf hidup. Kalimat ini artinya: kita yang hidup ini makan nasi dan garam. Sudah lebih dari seratus tahun leluhur mereka berkenalan dengan agama Kristen Katolik sehingga sekarang mereka secara statistik seratus persen adalah pemeluk agama Kristen Katolik. Walaupun sudah menganut agama Katolik, mereka tetap menjalankan ritus-ritus agama asli mereka, agama Hot Esen dengan alasan, ritus agama asli itu adat warisan leluhur jadi tidak bisa ditinggalkan. Ada keunikan-keunikan dalam kehidupan masyarakat suku Buna’ ini.

Senin, 27 Februari 2017

Religi Suku Murba di Indonesia

Judul
:
Religi Suku Murba di Indonesia
Penulis
:
Harun Hadiwijono
Penerbit
:
PT. BPK Gunung Mulia
Tahun Cetak
:
2013
Halaman
:
118
ISBN
:
978-979-687-002-8
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Kosong

Walaupun religi-religi Suku Murba di Indonesia tidak dibicarakan secara mendetail dalam buku ini, dan penulisnya hanya bermaksud memberikan informasi secara umum, apa yang dibeberkan di sini perlu diketahui oleh setiap pembaca untuk memperlengkapi pengetahuan tentang agama-agama yang ada di Indonesia pada umumnya dan tentang kebatinan pada khusunya.

Juga diharapkan bahwa buku ini dapat mengairahkan mahasiswa telogia untuk mengadakan penyelidikan yang lebih mendalam tentang religi-religi tersebut. Pembahasan terkait Suku Murba di Indonesia Timur yaitu Suku Murba di Flores, Sumba, Kepulauan Sebelah Timur Pulau Alor dan Sebelah Timur Laut Timor serta Suku Murba di Seram. Terdapat juga pembahasan Suku Murba di Sulawesi dan Indonesia Barat.

Minggu, 26 Februari 2017

Islam di Timor Timur

Judul
:
Islam di Timor Timur
Penulis
:
Ambarak A. Bazher
Penerbit
:
Gema Insani Press
Tahun Cetak
:
1995
Halaman
:
136
ISBN
:
979-561-319-7
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Ada

Sejarah Timor Timur tidak hanya mencatat pertentangan. Sejak dahulu rakyat setempat telah menggalang persaudaraan dengan rakyat Indonesia lainnya. Lebih dari itu, persaudaraan mereka telah membuahkan keinginan luhur: Integrasi.

Lewat informasi yang dihimpun sejak 1977 hingga 1992, penulis memfokuskan kajian pada persatuan penduduk asli penganut Zentiu dengan pendatang Arab Hadramaut yang sambil berdagang menyebarkan Islam. Persatuan itu bukan saja dalam hal menyemangati perlawanan mereka terhadap kolonialisme Portugis, tetapi juga dalam mengisi masa integrasi dengan pembangunan di segala bidang, terutama bidang pendidikan agama Islam. Anda yang ingin mengetahui sisi lain Timor TImur, sangat tepat jika membaca buku ini.

Sabtu, 25 Februari 2017

Deliverance, The Inside Story of East Timor’s Fight for Freedom

Judul
:
Deliverance, The Inside Story of East Timor’s Fight for Freedom
Penulis
:
Don Greenlees & Robert Garran
Penerbit
:
Allen&Unwin Australia
Bahasa
:
Inggris
Tahun Cetak
:
2002
Halaman
:
375
ISBN
:
1 8 6508 367 4.
Harga
:
Rp. 150.000
Status
:
Ada

In late 1999 the world watched as a small country became the world’s newest nation amid a frenzy of destruction and killing.

Now. Deliverance tells the inside story of East Timor’s agony, drawing on hundreds of secret document and dozens of ‘off the record’ interviews with government and military insiders in Indonesia, Australia, the United States and the UN. It paints a startling picture of Indonesia’s bloody retreat from East Timor after a brutal 24-year occupation.

Unparalleled acces to sources in Jakarta and Canberra and many months of patient research have enabled the authors to strip away the myths and self-interested accounts to reveal in close and hitherto unreported detail the real story – from a distracted president’s bold decision, to an internationally monitored ballot, to descent into the cauldron of violence and the arrival of the peacekeepers.

Was the murderous violence really carried out by ‘rogue elements’, as the Australian government would have un believe? Who in Indonesia gave the green light to the program whereby the Indonesia military, assisting the UN in supervising the referendum, were also tasked with ensuring its failure by all available means? Were PM John Howard’s efforts to rally support to international action at the Aucklan APEC meeting his finest hour? Could Austrlia have done more to avert the bloodshed? Why wasn’t planning for the peacekeeping operation taken seriously in Canberra until two weeks before INTERFET landed?

These are just a few of the questions answered in this groundbreaking account.

Deliverance is a classic of investigative journalism. If there is only one account you read of East Timor’s struggle for nationhood, this should be it.

Hikayat Kerajaan Sikka

Judul
:
Hikayat Kerajaan Sikka, Edisi Gabungan dari Dua Tulisan Tangan tentang Sumber dan Sejarah Kerajaan Sikka oleh Dominicus Dionitius Pareira Kondi dan Alexius Boer Pareira
Editor 
:
E. D. Lewis dan Oscar Pareira Mandalangi
Penerbit
:
Ledalero
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
332
ISBN
:
978-979-9447-93-7
Harga
:
Rp. 160.000
Status
:
Kosong

Pemberian arti dan nilai terhadap buku ini tentunya bermula dari pertanyaan para pembaca, mengapa dan apa yang menyebabkan kedua orang tua ini mulai berkelana mengumpulkan materi dan sumber sejarah, sosial budaya yang begitu padat isinya, di antara para nara sumber tua-tua adat yang hanya bertradisi lisan, tidak sempat mengenyam pendidikan apapun sebagaimana kita di masa kini?

Kemudian setelah bertahun-tahun keduanya mengumpulkan dan menuliskan dengan banyak susah-payah dengan tidak mengharapkan bagaimana dan kepada siapa kumpulan karya mereka ini dapat diteruskan, kita lalu masih mau mengatakan bahwa sesungguhnya karya mereka ini hanya untuk diteruskan dan ditinggalkan buat anak cucu.

Bahwasahnya, warisan peninggalan harta sejarah dan budaya leluhur yang tidak sempat merekam seluruh pola pikir dan pola tindak laku mereka pada masa lampau itu, dipertanyakan apakah masih bisa diterima dan bertahan untuk dihayati dan dimiliki anak cucu pada masa mendatang. Sebuah harapan untuk dijawab dan ditunggu mereka dari alam baka.

Jumat, 24 Februari 2017

Seribu Malam Sunyi

Judul
:
Kumpulan Novelet Seribu Malam Sunyi, Di waktu malam, seperti malam ini aku hanya melihat bintang-bintang
Penulis
:
Gerson Poyk
Penerbit
:
Libri
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
322
ISBN
:
978-602-7688-00-1
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Ada

“Aku tak punya apa-apa selain sebuah bentangan padang pengembaraan dengan seratus pohon eukaliptus yang batangnya putih dan daunnya yang pucat dan miskin warna hijau, tetapi tumbuh menghirup embun kemarau. Di waktu malam seperti mala mini, aku hanya melihat bintang-bintang sementara di pagi hari aku memandang rumput-rumput dan kupu-kupu.”

Seribu Malam Sunyi dan 5 kisah lain karya Gerson Poyk hadir di tengah kebisingan hidup manusia. Memotret keabsurdan serta tragedi kehidupan anak manusia, menyimpan benih-benih harapan dan semangat membara yang melampaui cakrawala, sastrawan Poyk mengangkat sekaligus menarik batas-batas yang paling mungkin dalam pergulatan manusia.

Dengan gayanya yang khas, memadukan antara parodi dan tragedi, kumpulan novelet ini mengajak kita untuk merenung, tertawa, menangis dan merayakan kehidupan. Hidup, bagi Gerson adalah keberanian dalam mengarungi kontradiksi dan paradox, menjelajah segala kemungkinan, serta memeluk segenap konsekuensinya.

Nyoman Sulastri

Judul
:
Nyoman Sulastri, Ketika Kata Hati Begitu Pasti
Penulis
:
Gerson Poyk
Penerbit
:
Libri
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
232
ISBN
:
978-602-7688-01-8
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada

Ketika matanya berhenti menatap aku sebentar, terasa olehku angin perdesaan bersatu dengan mata itu, mata yang datang dari seorang lelaki yang kedinginan, basah, dan sunyi…

Cinta. Siapa pun bisa ditelannya, menjadi korbannya, termasuk seorang gadis lugu di pelosok Bali, Nyoman Sulastri. Ia jatuh cinta kepada, astaga, seorang lelaki tak jelas dan selalu kusut yang sering kali mengutang di warungnya dengan sejuta janji untuk melunasinya di waktu yang tak terbatas. Lelaki yang pantas disebut gembel ini bahkan kemudian lari meninggalkan utang warung dan utang rindu Nyoman.

Namun mendadak, lelaki itu muncul kembali dengan penampilan yang berubah seratus delapan puluh derajat dan memberikan janji untuk memenuhi cinta serta cita gadis penjaga warung tersebut. Haruskah Nyoman menerima pemuda idealis, tetapi bermasa lalu kelam itu?

Kamis, 23 Februari 2017

Ekaristi

Judul
:
Ekaristi
Penulis
:
Mario F. Lawi
Penerbit
:
PlotPoint Publishing
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
93
ISBN
:
978-602-9481-67-9
Harga
:
Rp. 35.000
Status
:
Ada

Sajak-sajak Mario F. Lawi dalam buku ini datang jauh dari masa kecilnya, atau bahkan lebih jauh lagi, dari kisah-kisah dalam kitab suci yang dianut ibunya dan ritual-ritual tradisi yang dipercayai kakeknya.

Pertemuan dua sungai masa lalu itulah yang Mario dongengkan kembali kepada kita dengan penuh perhitungan, baru, unik, dan indah. Memasuki kisah-kisahnya akan membawa kita bertemu dengan hal-hal yang minta dipeluk dan sekaligus ditolak.

Kita akan tergoda membaca dan membacanya sekali lagi sebagai hal-hal asing dan akrab secara bersamaan dan mungkin dapat memaknainya lebih dalam. Karena kami percaya bahwa “Puisi Milik Semua”.

Temukan maknanya untukmu!

Lama Fa

Judul
:
Lama Fa
Penulis
:
Yudhi Herwibowo
Penerbit
:
Sheila
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
78
ISBN
:
978-979-29-0134-4
Harga
:
Rp. 32.000
Status
:
Ada

Semua mengatakan Papa Ora meninggal karena terhempas koteklama. Tapi, surat misterius itu mengatakan hal yang berbeda. Mungkinkah Papa Ora dibunuh? Apa hubungannya dengan Ikke Mabengke?

Secara tradisi, Linda harus menggantikan Papa Ora menjadi Lama Fa. Meski ia seorang perempuan.
“Baleo, baleo, baleo”
“Kau siap, Bataona?”

Linda mengangguk mantap. Darahnya tiba-tiba berdesir dan jantungnya berpacu cepat. Ia yakin, sensasi ini telah lama ditunggunya.

Jagung dan Kisah Sang Putri


Judul
:
Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Timur, Jagung dan Kisah Sang Putri dan 6 Cerita Lainnya
Penerbit
:
PSKP UGM, JAPAN Official Development Assistance & CIS Timor
Tahun Cetak
:
2013
Halaman
:
40
ISBN
:
-
Sumber
:
Download
:

Mewujudkan masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai damai adalah impian semua orang. Penanaman nilai-nilai damai penting dan perlu dilaksanakan untuk mencapai perwujudan tersebut. Penanaman nilai-nilai damai dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kelompok masyarakat yang menjadi target kegiatan.

Anak-anak merupakan salah satu aktor penting dalam usaha mewujudkan masyarakat yang damai. Anak-anak tidak hanya hidup di masa sekarang, tetapi mereka juga akan hidup di masa depan dan membimbing generasi selanjutnya, oleh karena itu mereka perlu dibekali dengan nilai-nilai damai sedini mungkin.

Dalam proyek Penguatan Kapasitas Masyarakat untuk Perdamaian di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada dan CIS Timor dengan dukungan dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia ini, anak-anak ditempatkan sebagai aktor terpenting dalam usaha mewujudkan masyarakat damai di Nusa Tenggara Timur. Berbagai kegiatan dilaksanakan dengan tujuan agar anak-anak mampu menanamkan nilai-nilai damai dalam diri dan sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Buku cerita rakyat Nusa Tenggara Timur yang memuat nilai-nilai damai ini dirancang agar mampu membekali anak-anak dengan berbagai contoh nilai damai dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini tidak hanya bisa dibaca dan digunakan oleh anak-anak, tetapi juga bisa dibaca oleh guru dan mengajarkannya kepada murid, atau juga dibaca oleh orangtua kepada anaknya yang diharapkan akan mampu mendekatkan hubungan kekeluargaan yang nantinya berakhir pada keluarga yang damai.

Akhir kata, perdamaian adalah sesuatu yang bisa diwujudkan. Perdamaian perlu usaha keras, konsisten, dan terusmenerus dari orang-orang yang memercayainya. Mari kita bersama-sama bahu-membahu mewujudkan perdamaian tersebut.

Rabu, 22 Februari 2017

Jelajah Nusantara 4, Catatan Perjalanan 21 Peneliti Kesehatan

Judul
:
Jelajah Nusantara 4, Catatan Perjalanan 21 Peneliti Kesehatan
Penulis
:
Agung Dwi Laksono, dkk
Editor
:
Agung Dwi Laksono
Penerbit
:
Health Advocacy (Yayasan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat)
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
456
ISBN
:
978-602-6958-06-8
Sumber
:
Download
:

Buku “Jelajah Nusantara 4, Catatan Perjalanan 21 Peneliti Kesehatan” ini merupakan edisi ke-empat sebagai kelanjutan buku dengan tema catatan perjalanan jelajah nusantara yang sama pada edisi pertama, kedua dan ketiga. Pada edisi ke-empat kali ini 21 peneliti kesehatan berkolaborasi penuh menyajikan catatan perjalanan di 25 wilayah yang berbeda. Catatan perjalanan dalam buku ini disajikan secara berurutan dari bentangan Timur menuju ke Barat. Menjelajah dari Provinsi Papua sampai dengan Provinsi Aceh. Mulai tentang eksotisme Kabupaten Puncak dan Lanny Jaya di Papua, sampai perjalanan ke Kabupaten Aceh Timur.

Memahami bahwa kearifan lokal sebagai potensi adalah modal dasar keyakinan kami untuk negeri ini menjadi maju, dengan tanpa melupakan akar budaya. Dimana kaki berpijak, di situ langit dijunjung. Terdapat kisah yang ditulis dari Timor, Sumba dan Flores yaitu: Membangun Masa Depan Generasi di Pulau Kering (Marselinus Laga Nur), Mengenal Negeri Marapu Sumba Timur; Catatan Pendampingan Program STBM (Diana Debi Timoria), Manggarai Timur Mengejar Ketertinggalan (Zulfadhli Nasution), dan Sang Pengisi Kekosongan di Manggarai Timur (Agung Dwi Laksono).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...