Minggu, 02 Juli 2017

Memecah Pembisuan, tuturan penyintas tragedi ’65 - ‘66

Judul
:
Memecah Pembisuan, tuturan penyintas tragedi ’65 - ‘66
Editor
:
Putu Oka Sukanta
Penerbit
:
Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan (LKK)
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
315
ISBN
Harga
:
:
978-602-99858-0-1
Rp. 100.000
Status
:
Kosong

Menerbitkan buku Melawan Pembisuan adalah kebutuhan bersama untuk mengikis sejarah Indonesia yang berwajah tunggal yang hanya mewakili kepentingan para penguasa, mejadi sejarah berwajah majemuk yang mencakup pengalaman pelaku sejarah yang dikelompokkan ke dalam “orang kalah.” Khususnya dalam Tragedi Kemanusiaan 1965/66, Orde Baru (baca Militer dan Golkar) telah mengindoktrinasikan sejarah yang penuh fitnah, diskriminatif, fiktif, melalui pelbagai media formal dan informal, yang sampai sekarang belum pernah diklarifikasi oleh Pemerintah.

“Orang kalah” ini, sekarang sudah dibahasakan menjadi penyintas (survivor), yaitu orang-orang yang mampu bertahan hidup di dalam penindasan dan berhasil dalam perjuangannya untuk menjadi manusia kembali, walaupun hak-hak sipil mereka belum sepenuhnya dikembalikan.

Para narasumber pada awalnya menceritakan pengalaman hidupnya kepada pewawancara, kemudian pewawancara membuat transkripnya. Ada beberapa pewawancara yang bersedia meneruskan menuliskanya ke dalam bentuk feature. Tetapi beberapa pewawancara menyerahkan transkrip kepada LKK untuk diolah menjadi feature. Dalam kaitan ini LKK mengundang beberapa penulis –yang pada umumnya masih muda-muda juga yang sudah berpengalaman dalam bidang tulis-menulis- untuk menulis feature berdasarkan transkrip yang sudah ada. Maka terkumpulah 15 feature dari narasumber yang tinggal di Medan, Palu, Kendari, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Kupang dan Pulau Sabu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...