Jumat, 07 Juli 2017

Ende, Soekarno, dan Pancasila

Judul
:
Ende, Soekarno, dan Pancasila, Risalah Diskusi Kolumnis
Editor
:
Martin Moentadhim, S.M.
Penerbit
:
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseumam & Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
164
ISBN
:
979-3159-07-3
Status
:
Kosong

Bagi masyarakat Ende, Ir. Soekarno merenung di bawah pohon sukun (Artocarpus communis) di Taman Rendo, mengkristalkan “Lima Butir Mutiara” Pancasila itu harga mati. Bagi mereka, keyakinan akan kebenaran fakta itu tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pluralitas dan multikulturalisme masyarakat Ende memungkinkan Bung Karno memasak dan mematangkan landasan dasar masyarakat merdeka yang dicita-citakannya. Itulah blessing in disguise (hikmah di balik musibah) pembuangan Soekarno oleh pemerintah colonial Hindia Belanda ke Kampung Ambugaga, Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak tanggal 14 Januari 1934 hingga tanggal 18 Oktober 1938.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...