Selasa, 02 Mei 2017

Daun Ro’hili dan Air Gula Sabu: Penyambut Bayi Baru Lahir Etnik Sabu – Kabupaten Sabu Raijua

Judul
:
Daun Ro’hili dan Air Gula Sabu: Penyambut Bayi Baru Lahir Etnik Sabu – Kabupaten Sabu Raijua
Penulis
:
Roland A.N, Indrayaningsih, Agung Dwi Laksono
Penerbit
:
Unesa University Press
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
236
ISBN
:
978-979-028-962-8
Sumber
:
Download
:


Adat istiadat masih dipegang kuat oleh sebagian besar Etnik Sabu di Desa Kolorae. Hampir semua kegiatan masyarakat bermuara kepada kepercayaan dan penghormatan terhadap leluhur. Penghormatan terhadap nenek moyang merupakan pusat kehidupan masyarakat sehingga ritual adat secara rutin dijalankan dengan tuntunan ketua adat setempat. Hal ini tidak saja berlaku untuk masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan lokal “Jingitiu” tetapi juga berlaku untuk masyarakat yang telah memeluk agama resmi pemerintah. Selain faktor geografis seperti jarak yang jauh dan jalan yang rusak, terdapat faktor budaya yang dirasa menghambat ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan. Faktor budaya tersebut berupa tradisi yang harus keluarga jalankan setelah ibu bersalin, yaitu pemberian perasan air daun Lombok atau disebut “Ro’ Hili” dan pemberian air gula Sabu kepada bayi yang baru saja dilahirkan. Terdapat ritual adat menggantung “Ari-ari” dan memasak bubur untuk pemberian nama bayi, serta pemberian “tahi kerbau” untuk mengeringkan tali pusar bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...