Rabu, 31 Mei 2017

Olah Ulah, Bunga Rampai Refleksi Iman, Moral dan Filsafat Pembangunan

Judul
:
Olah Ulah, Bunga Rampai Refleksi Iman, Moral dan Filsafat Pembangunan
Penulis
:
Drs. Bele Antonius, M. Si
Penerbit
:
Gita Kasih
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
127
ISBN
:
979-3748-03-6
Harga
:
Rp. 40.000
Status
:
Ada

Gagasan dan pengalaman kalau dibagikan akan saling memperkaya antara kita dengan kita. Gagasan dan pengalaman kalau dibagikan secara lisan, akan bertahan hanya sesaat. Kalau ditulis, maka akan bertahan lama.

Banyak penggagas dan pelaksana pembangunan yang telah bergulat dengan berbagai pengalaman unik dalam membangun dan tulisan berikut ini adalah kristalisasi dari berbagai gagasan dan pengalaman tersebut. Penulis berupaya untuk menuangkan gagasan dan pengalaman yang telah disharingkan dengan banyak kalangan dan sharing gagasan serta pengalaman itulah yang memberikan inspirasi bagi penulis untuk menuangkannya dalam permenungan moral dan filsafat berikut ini.

Tulisan ini merupakan bunga-rampai yang dihimpun dari hasil tulisan baik di beberapa media seperti ‘Harian Umum Pos Kupang’, ‘Sasando Pos’ maupun Buletin dari Seminari Tinggi Claret, ‘Carmelo’. Juga ada gagasan lepas yang masih berupa renungan pribadi penulis untuk disumbangkan bagi permenungan dari segi filsafat, moral dan iman di bidang pembangunan secara menyeluruh.

Karena setiap artikel lepas ini bertujuan mengolah  segala ulah kita, maka penulis member judul untuk bunga rampai ini, “Olah Ulah”. Judul ini pernah penulis populerkan dalam kolom harian ‘Sasando Pos’ yang terbit di Kupang.

Selasa, 30 Mei 2017

Akar Perlawanan Rakyat Timor Timur Masa Kini dan Prospek bagi Perdamaian

Judul
:
Akar Perlawanan Rakyat Timor Timur Masa Kini dan Prospek bagi Perdamaian
Penulis
:
Gerry van Klinken
Penerbit
:
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)
Tahun Cetak
:
1996
Halaman
:
47
ISBN
:
-
Harga
:
Rp.-
Status
:
Kosong

Buku ini membahas mengenai akar perlawanan di Timor Timur, dilihat dari kondisi ekonomi politik Asia Tenggara saat itu. Selain itu, buku ini juga membahas mengenai pemecahan masalah separatisme di Timor Timur, dan juga prospek perdamaian di Timor Timur.

Senin, 29 Mei 2017

Duri Kemerdekaan Timor Timur

Judul
:
Rekonsiliasi yang tidak tuntas, Duri Kemerdekaan Timor Timur
Penulis
:
Peter Tukan
Penerbit
:
Verbum Publishing
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
231
ISBN
:
978-979-4887-7
Harga
:
Rp.88.000
Status
:
Kosong

Perjalanan panjang dari sebuah kereta yang diberi nama “rekonsiliasi” belum juga tiba pada tujuannnya – yang pada akhirnya memunculkan duri-duri  yang menusuk kalbu, melukai telapak kaki rakyat Timor Leste yang sedang berjalan menapaki, mengisi dan memaknai kemerdekaan negaranya. Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin melaksanakan jejak pendapat di Timro Timur untuk menyelesaikan problem kronis di wilayah itu, begitu banyak warga Timtim meminta agar jajak pendapat menuju kemerdekaan atau memperoleh otonomi khusus dalam pangkuan Indonesia ditunda dulu, sebelum semua orang Timtim secara tulus melaksanakan rekonsiliasi. “Proses rekonsiliasi harus dituntaskan dulu, sebelum kami melaksanakan jajak pendapat untuk memilih apakah ingin merdeka sebagai sebuah negara berdaulat atau otonomi khusus dalam pangkuan Indonesia. Tetapi usul saran ini tidak digubris PBB karena tidak sejalan dengan pendapat mereka. Bagi PBB jajak pendapat adalah jalan satu-satunya untuk menuntaskan persoalan Timtim yang kronis itu,” kata salah seorang tokoh masyarakat Timtim, Francisco Lopez de Carvalho di Dili pada Mei 1999. Malahan bagi PBB, persoalan Timtim yang krusial hanya dapat beraakhir jika rakyat di wilayah itu diberikan kemerdekaan.

Ternyata , apa yang terjadi? Kemerdekaan itu belum mampu menyelesaikan permasalahaan di antara orang Timtim. 

Buku Saku Pariwisata Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Buku Saku Pariwisata Nusa Tenggara Timur
Penyusun
:
Drs. Lens Haning dkk
Penerbit
:
Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
494
ISBN
:
-
Status
:
Kosong

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu gerbang dunia menuju Indonesia. Panorama alam yang begitu elok serta ragam budaya yang begitu unik dan mempesona menjadikan NTT sebagai salah daerah tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Dilengkapi dengan direktori tujuan wisata di seluruh NTT, Pertauran perundang-undagan tentang kepariwisataan sampai dengan istilah-istilah pariwisata ddan hal-hal lain yang menyangkut dunia pariwisata menjadikan buku ini acuan yang tepat bagi semua kalangan, pelaku wisata, pelaku bisnis pariwisata, akademisi bahkan aparatur pemerintah.

Minggu, 28 Mei 2017

Berpolitik Tanpa Primodialisme, Mengawal Pilkada di Bumi Biinmaffo

Judul
:
Berpolitik Tanpa Primodialisme, Mengawal Pilkada di Bumi Biinmaffo
Penulis
:
Eman Tulasi
Penerbit
:
San Ratili & Dioma
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
92
ISBN
:
979-26-1318-8
Harga
:
Rp. 40.000
Status
:
Kosong

……….. dalam kondisi pasar politik yang kian bebas, apakah rakyat Timor Tengah Utara yang mendiami wilayah Biboki, Insana dan Miomaffo (Biinmaffo) yang adalah bagian integral dari Negara Kesatuan RI, telah siap? Ini merupakan suatu pertanyaan yang perlu dijawab dengan jujur agar aktivitas politik yang dijalankan dapat membuahkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di Bumi Biinmaffo.

Sebagai bahan permenungan bersama, dalam bagian pertama buku ini, penulis mengemukakan fenomena politik di Bumi Biinmaffo yang cenderung mengedepankan primodialisme tatkala ada pesta demokrasi khususnya pada saat Pemilihan Kepala Daerah yakni, di sana-sini ada klaim, di mana-mana ada sekat-sekat primodial yang mengkristal dan cenderung irrasional. Diantaranya, orang lebih cenderung mengelompokan diri secara eksklusif sebagai kelompok orang Biboki, kelompok orang Insana atau kelompok orang Miomaffo. Dalam sekat-sekat primodial yang demikian masing-masing kelompok “berjuang” agar “Orangnya” yang menjadi Bupati atau wakil Bupati tanpa peduli apakah figure yang diperjuangkan itu berkualitas atau tidak. Prinsipnya, “masi nalalahe, ilamu hai ana” (bahasa dawan) yang artinya biar “kotor, tidak berkualitas”, yang penting anak kami yang menjadi Bupati atau Wakil Bupati.

Sikap semacam ini tentu tidak begitu buruk, namun tidak akan membawa keuntungan maksimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat TTU yang tersebar di kawasan Biboki, Insana dan Miomaffo, bahkan dalam tataran tertentu akan membawa rakyat TTU pada ambang kehancuran. Mengapa? Karena kualitas sumber daya manusia akan menentukan tingkat produktivitas termasuk kualitas kebijakan yang dibuat untuk menyejahterakan rakyat banyak.
Sikap primodial yang demikian juga akan cenderung mengotak-ngotakan masyarakat TTu dalam kelompok Biboki, Insana atau Miomaffo atau orang luar yang pada gilirannnya akan merusak tatanan hidup bersama sebagai sesama yang saling mengada dalam bingkai “Salu Miomaffo Kuluan Maubes”.

Dalam bagian kedua, penulis mengemukakan bagaimana seharusnya berpolitik sehingga aktus politik yang dilakukan dapat membuahkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dan rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi tetap eksis. Salah satu aspek yang disoroti adalah munculnya berbagai ketimpangan dalam pembangunan sebagai akibat masyarakat buta dalam memilih pimpinannya. Sementara dalam bagian ketiga buku ini, penulis menampilkan sketsa wajah pemimpin yang pantas untuk memimpin TTU, yakni pemimpin yang tidak korup, tidak bermental usif (raja) dan tidak primodial. Sebagai penutup bagian ini, penulis menampilkan “Bupati Timor Tengah Utara dari periode ke periode” lengkap dengan berbagai terobosan atau program yang dibuat masing-masing untuk menyejahterakan seluruh masyarakat di daerah ini.

Sabtu, 27 Mei 2017

Cerita Rakyat Flores (NTT.)

Judul
:
Cerita Rakyat Flores (NTT.) Gadis yang Malang & Dasar Jodoh
Penyusun
:
M. Yudhistira & Irsyadul Anam
Penerbit
:
Mitra Cendekia Surabaya
Tahun Cetak
:
-
Halaman
:
64
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 24.000
Status
:
Kosong

Nusantara yang terdiri dari berbagai pulau dan aneka suku bangsa memiliki aneka ragam Cerita Rakyat yang sangat menarik. Agar berbagai cerita rakyat tersebut tidak punah dan terjaga kelestariannya, maka kami menampilkan Cerita Rakyat ini dalam bentuk cerita bergambar, sehingga menarik minat anak-anak dari segala penjuru tanah air.

Dengan mengenal Cerita Rakyat berarti mencintai seni budaya bangsa sendiri yang pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa saling menghargai di antara suku bangsa di seluruh wilayah Indonesia. Rasa saling menghargai nilai-nilai luhur inilah yang akan mempererat tali persatuan di antara kita. Disintegrasi bangsa harus dicegah semenjak usia dini, tumbuhkan sikap BHINNEKA TUNGGAL IKA diantara anak-anak kita melalui bacaan yang bermutu dan mendidik.  

Jumat, 26 Mei 2017

Ben Mboi, Berbicara tentang Agama, Pemerintahan dan Pembangunan

Judul
:
Ben Mboi, Berbicara tentang Agama, Pemerintahan dan Pembangunan
Editor
:
Drs. Moses N. Lebao
Penerbit
:
Gita Kasih
Tahun Cetak
:
2005
Halaman
:
402
ISBN
:
978-979-3748-68-9
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Pada awal-mula adalah ide, yang kemudian menghasilkan atau melahirkan “sesuatu” untuk dijalankan demi kebaikan bersama dalam sebuah kehidupan public. Lazim terjadi di mana-mana bahwa sesuatu yang dimaksud itu bisa berupa perbuatan atau pekerjaan besar; bahkan sesuatu yang bersifat monumental yang lepas dari kenangan. Pada sisi tertentu, ide inilah yang mendorong setiap orang untuk menghargai karya dan prestasi; yang justru terlahir dari ide yang sama itu dan mempengaruhi kehidupan yang lebih luas.

Terbitan ini merupakan upaya editor untuk mengumpulkan berbagai pikiran dan gagasan Bapak Ben Mboi yang telah dipaparkan dalam berbagai kesempatan dan di hadapan berbagai kelompok pendengar semisal aparatur pemerintah, para birokrat, aparat departemen agama di daerah, para tokoh dan pemuka agama termasuk para pimpinan lembaga keagamaan wilayah NTT. Catatan mengenai para audiens ini harus dilengkapi dengan para unsur pimpinan dan warga institusi sipil dan militer maupun kepada umat beragama dan generasi muda serta khalayak di seantero provinsi NTT. Awal dari semuanya memang sederhana, namun sungguh-sungguh memuat pesan yang sangat kaya, yang jika dikecapi, ia bagai suguhan air segar yang menyejukan.

Akan terlihat bahwa buku ini bukannya sebuah dokumen politik, oleh karena karya ini tabula rasa terhadap bahasa politik atau trik-trik politis tertentu dengan berkubang pada keberpihakan yang picik pada kelompok tertentu. Selain itu karya ini juga bukan kajian akademik, oleh karena di sini hanya termuat jahitan sana sini dari arahan, pidato dan sambutan pada kesempatan yang berbeda. Buku ini lebih tepat sebagai kumpulan ide mengenai pembangunan dan agama dalam bingkai merancang sebuah kehidupan bersama yang lebih baik. 

Kamis, 25 Mei 2017

Kematian Manusia, Pengaruhnya bagi Suku Dawan Timor Tengah Utara

Judul
:
Kematian Manusia, Pengaruhnya bagi Suku Dawan Timor Tengah Utara
Penulis
:
Eman Tulasi & Agustinus Leu
Penerbit
:
Dioma
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
147
ISBN
:
979-26-0143-0 / 978-979-26-0143-5
Harga
:
Rp. 95.000
Status
:
Kosong


Kebudayaan dari masing-masing suku bangsa di tanah air tidak hanya memiliki nilai-nilai lokal tetapi juga nilai-nilai universal. Sejarah mencatat bahwa dari nilai-nilai universal dalam masing-masing kebudayaan suku, para pendahulu bangsa Indonesia meramunya menjadi kebudayaan nasional. Di atas landasan kebudayaan inilah mereka membangun negara. Buku ini berisi pandangan masyarakat suku Dawan di Timor Tengah Utara tentang kematian manusia dan pengaruhnya bagi kehidupan mereka. Ruang lingkup kajiannya memang sangat lokal, namun dapat berdampak universal.

Rabu, 24 Mei 2017

Perempuan Biboki, Mitos dan Pengetahuan mengenai Kehamilan, Kelahiran, dan Pemeliharaan Anak

Judul
:
Perempuan Biboki, Mitos dan Pengetahuan mengenai Kehamilan, Kelahiran, dan Pemeliharaan Anak
Penulis
:
Yohanes G. Amsikan, S.Fil., M. Hum
Penerbit
:
Yayasan Pustaka Nusatama
Tahun Cetak
:
2005
Halaman
:
104
ISBN
:
979-719-257-1
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Kosong

Buku yang berjudul “Perempuan Biboki: Mitos dan Pengetahuan Mengenai Kehamilan, Kelahiran dan Perawatan Anak” ini ditulis sebagai usaha pribadi untuk merekam dan memperoleh gambaran mengenai masyarakat Biboki, khususnya mengenai perempuan dan mitos yang melingkupinya, berikut berbagai kearifan lokal yang dimilikinya sehubungan dengan adat kehamilan, kelahiran dan perawatan anak.

Dengan melihat pentingnya suatu pendekatan sosial untuk memahami hubungan dan pengaruh timbal-balik sistem kebudayaan dan sosial terhadap problem-problem keperempuanan, maka penulis bekerjasama dengan Yayasan Amnaut Bife Kuan (YABIKU), pimpinan Ibu Maria Filiana Tahu, menerbitkan buku dengan fokus perhatian pada perempuan Biboki dengan segala kearifannya. Tujuannya adalah menyebarluaskan informasi, buah pikiran dan temuan-temuan penelitian lapangan yang melihat perwujudan kesejahteraan perempuan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya meningkatkan kesejahteraan manusia pada umumnya.

Selasa, 23 Mei 2017

Metafora Tradisi Lisan Tutur Sejarah Lamaholot

Judul
:
Metafora Tradisi Lisan Tutur Sejarah Lamaholot, Tradisi Lisan Masyarakat Flores Timur dan Lembata
Penulis
:
Hendrik Kerans
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
258
ISBN
:
979-429-366-0
Harga
:
Rp. 80.000
Status
:
Ada

Sejarah diwariskan dari generasi ke generasi dengan media utamanya adalah bahasa. Masyarakat Lamaholot (Flores Timur dan Lembata) mempunyai tradisi sendiri dalam mewariskan cerita sejarah. Selah satu tradisi itu adalah TRADISI LISAN TUTU’ UKUT RARAN yang menggunakan Pola Bahasa Berpasangan (Dyadic Language). Dalam pola bahasa ini, penutur sejarah selalu menggunakan bahasa symbol atau metafora. Di balik metafora-metafora yang digunakan ini, terdapat begitu banyak nilai-nilai kearifan dan kebudayaan lokal masyarakat Lamaholot dalam interaksi mereka dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.

“Buku ini menawarkan cara unik untuk meneliti bahasa serta semua kearifan lokal yang tersimpan di dalamnya. Hal yang menonjol ialah penggunaan satuan teks dalam wacana yang ada di dalam ilmu bahasa dipandang sebagai unit bahasa terbesar atau tertinggi. Satuan-satuan yang dipelajari umumnya dimulai dari morfem, kata, frasa, klausa, dan seterusnya sampai unit terbesar wacana yang terdiri dari kalimat-kalimat dalam konteks: konteks orang, waktu, tempat, dan fungsi komunikasi yang lain. Teks yang disajikan dalam buku ini merentang dari keeping-keping pengetahuan yang menyangkut seluruh pandangan hidup masyarakat Lamaholot, dan keseluruhan teks yang ditelaah, disajikan dalam kerangka piker yang baru sehingga kearifan lokal yang tersimpan di dalam bahasa terungkap dan mengungkapkan kekhasan suatu bahasa alami, yang amat bernilai karena tak tergantikan. Dengan ini, buku ini menjadi sumber yang amat kaya untuk berbagai jenis penelitian di bidang bahasa, antropologi, etnologi, psikolinguistik, bahasa ibu, tradisi lisan, dan semua hal renik yang berhubungan dengan peri kehidupan orang Lamaholot.” (Prof. Dr. Stephanus Djawanai, M.A.)  

Senin, 22 Mei 2017

Tuhan Mati di Biara

Judul
:
Tuhan Mati di Biara, Kumpulan Cerita
Penulis
:
Hans Hayon
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
178
ISBN
:
979-429-367-9
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong

Cerpen-cerpen Hans memang amat kaya dengan analogi san simbolisme. Penulis menunjukkan pengamatannya yang tajam atas keseharian manusia dan kefasihannya membuat perbandingan yang cerdas. Cerpen-cerpen yang dikumpulkan di sini tidak hanya kaya dengan analogi cerdas seperti di atas. Kisah-kisah yang dikumpulkan di sini adalah analogi-analogi yang tidak membiarkan pembaca menyelesaikannya dengan rasa puas… ketika kebenaran itu telah mati di mana-mana. Tak terkecuali di biara. (Dr. Paul Budi Kleden, tinggal di Roma)

“Nosse Deum, Posse Mori”. Pepatah Latin itu mengatakan “mengenal Allah berarti mengenal kematian”. Meskipun pada kenyataannya, yang disampaikan oleh Hans lewat karya-karyanya ini adalah kebalikannya; mengenal kematian adalah (cara) mengenal Allah. (Dedy Tri Riyadi, Jakarta)

Tiap cerpen dalam buku ini mempunyai benang merah terlihat samar walau terjalin kuat yaitu “iman”. Cerpen dengan tema serupa harus sering dipublikasikan sehingga kehidupan spiritual berkembang, bukan hanya terbatas pada dogma, indahnya jubah dan semerbak dupa. (Vika Kurniawati, Yogyakarta)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...