Jumat, 10 Maret 2017

Pesona Budaya Sumba

Judul
:
Pesona Budaya Sumba
Penulis
:
Retno Handini, I Made Geria & Truman Simanjuntak
Penerbit
:
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bekerjasama dengan Gadjah Mada University Press
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
59
ISBN
:
-
Sumber
:
Download
:

Di Uzbezkistan, ada padang terbuka dan berdebu. Aneh, aku jadi ingat pada Umbu. Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka. Di mana matahari membusur api di atas sana. Rinduku pada Sumba adalah rindu peternak perjaka. Bilamana peluh dan tenaga tanpa dihitung harga. Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput. Kleneng genta, ringkik kuda dan teriakan gembala. Berdirilah di pesisir, matahari kan terbit dari laut. Dan angin zat asam panas dikipas dari sana. Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari. Beri daku sepucuk gitar, bossa-nova dan tiga ekor kuda. Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari. Beri daku ranah tanpa pagar, luas tak terkata, namanya Sumba

Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda. Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh. Sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua. Dan bola api, merah padam, membenam di ufuk teduh. Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda. Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.

Puisi berjudul Beri Daku Sumba karya Taufik Ismail yang mengawali buku sederhana ini menceritakan bagaimana keindahan Sumba. Sumba memang eksotik, alam dan budayanya merupakan perpaduan keindahan yang selalu mengundang orang untuk kembali ke Sumba.

Nama Sumba konon berasal dari kata humba, yang berarti “asli”. Masyarakat Sumba menyebut diri sebagai Tau Humba, atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Pulau Sumba adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan luas keseluruhan sekitar 10.710 km². Daerah Sumba terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi dengan titik tertinggi ada di puncak Gunung Wanggameti (1.225 m).

Masyarakat Sumba terdiri dari banyak klan yang dalam istilah lokal disebut kabihu. Kabihu sendiri merupakan garis kekerabatan berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal). Masyarakat Sumba di masa lalu terbagi menjadi setidaknya tiga golongan yakni bangsawan (maramba), masyarakat biasa (kabihu) dan golongan budak (ata). Saat ini penggolongan kasta di Sumba tidak lagi setegas dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...