Kamis, 19 Januari 2017

Perempuan Dalam Hidup Sukarno Biografi Inggit Garnasih

Judul
:
Perempuan Dalam Hidup Sukarno Biografi Inggit Garnasih
Penulis
:
Reni Nuryanti
Penerbit
:
Ombak
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
386
ISBN
:
979-3472-69-3
Harga
:
Rp. 80.000
Status
:
Ada

Siapakah sosok yang paling banyak memberi kontribusi dalam peijalanan hidup Sukarno? Sosok itu beijenis kelamin perempuan. Tanpa mengurangi peran perempuan (lain) dalam hidup Sukarno, nampaknya, Inggit Garnasihlah yang berada dalam posisi penting tersebut. Kematangan dan kedewasaan serta pencapaian intelektual seseorang pada umumnya dicapai pada usia 40-an tahun, termasuk manusia yang bernama Sukarno. Selama proses pencapaian tersebut, separuhnya ia jalani bersama dengan Inggit Garnasih. Biografi ini-ditulis oleh perempuan muda, alumnus sejarah Universitas Negeri Yogyakarta yang baru lulus tahun 2006-mengisahkan proses pergulatan tersebut.

Salah satu ciri biografi yang baik dan yang membedakannya dengan tulisan sejarah pada umumnya adalah kemampuannya menceritakan hal-hal yang detail tentang tokoh yang dikisahkannya. Dari kisah tersebut, pembaca dimungkinkan untuk mengetahui kepribadian, kekuatan sosial, dan sensibilitas, serta keberuntungan dan kesempatan sang tokoh. Fengetahuan ini memberi kesempatan kepada kita untuk memahami titik-titik kisar yang menentukan dalam hidup seseorang; bagaimana seseorang bergumul, menjawab dan melampaui tantangan hidup yang dihadapinya. Pada titik inilah, biografi mampu memberi hikmah dan inspirasi bagi pembaca dari pengalaman hidup seorang anak manusia.

Buku ini akan membantu pembaca untuk mengetahui dan memahami sosok Inggit Garnasih dengan segala suka-dukanya dalam mengarungi hidup, baik ketika bersama maupun ketika Inggit memilih untuk berpisah dengan Sukarno. Berbagai detail cerita yang dikisahkan dalam buku ini mampu mendekatkan kita dengan sang tokoh yang dikisahkan. Diakui oleh Reni Nuryanti, penulis buku ini, bahwa ia sangat mengagumi dan memberi apresiasi yang dalam terhadap sosok Inggit, sehingga dalam beberapa hal, penulis tidak mampu mengambil jarak dengan tokoh yang ditulisnya. Apa pun kekurangannya, buku ini tetap menarik dan penting serta menunjukkan bahwa perempuan adalah makhluk yang otonom dan mandiri serta bisa menjadi kekuatan sejarah.

Dalam buku ini terdapat 4 bab yang membahas kehidupan Inggit Garnasih dengan Sukarno beserta keluarga di Ende – Flores, dari awal mula kedatangan hingga kepindahan Soekarno bersama keluarga ke Bengkulu. Selama di Ende juga banyak kisah terjadi salah satunya adalah kehilangan ibu tercinta yaitu Ibu Amsi, yang adalah mertua Sukarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...