Rabu, 31 Agustus 2016

Apresiasi Cerita Pendek 2 Cerpenis Pria

Judul
:
Apresiasi Cerita Pendek 2 Cerpenis Pria
Penulis
:
Korrie Layun Rampan
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
1991
Halaman
:
211
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Cerita pendek (cerpen) karya sejumlah cerpenis terkemuka kita banyak sekali tersebar di berbagai media cetak. Yang masih kurang adalah buku yang secara khusus menghimpun karya para cerpenis itu disertai dengan pembahasan yang bersifat apresiatif.
Cukup beragam tema dan bobot sastra dari sejumlah cerpen yang ada dalam buku ini. Tema yang beragam akan dapat menimbulkan intepretasi yang berbeda-beda, sedangkan bobot sastranya akan dapat menjadi dasar penilaian terhadap cerpen Indonesia mutakhir.

Diharapkan buku ini dapat membuka kemungkinan pemahaman yang apresiatif dari para pembaca, serta menumbuhkan iklim yang kreatif dan inovatif. Sangat tepat dimiliki oleh para siswa, mahasiswa dan masyarakat pecinta sastra Indonesia.

Selasa, 30 Agustus 2016

Apresiasi Cerita Pendek 1 Cerpenis Wanita

Judul
:
Apresiasi Cerita Pendek 1 Cerpenis Wanita
Penulis
:
Korrie Layun Rampan
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
1991
Halaman
:
196
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Sampai kini masih jarang orang membahas atau mengapresiasi cerita pendek dari para cerpenis wanita Indonesia . akibatnya , banyak cerpenis wanita kita beserta karyanya, kurang atau tidak dikenal masyarakat pecinta sastra Indonesia.
Menyadari kekurangan di atas, Korrie Layun Rampan berusaha menghimpun sebanyak mungkin cerpen dari sejumlah cerpenis wanita Indonesia, kemudian melakukan pembicaraan secara apresiatif. Diharapkan para pencinta sastra dapat mengapresiasi karya sejumlah cerpenis wanita kita itu.

Ada 21 cerpen dari 21 cerpenis wanita Indonesia yang dibicarakan dalam buku ini. Sejumlah nama cerpenis itu antara lain: Nh. Dini, Titis Basino P.I., Marga T., Maria A. Sardjono, Marianne Katoppo, Aryanti, Asnelly Luthan dan lain-lain.

Senin, 29 Agustus 2016

Surat-Surat dari Dili

Judul
:
Surat-Surat dari Dili
Penulis
:
Maria Matildis Banda
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2005
Halaman
:
280
ISBN
:
979-429-265-6
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Kosong

Gemuruh kebencian telah menghantam sampan kehidupan banyak orang, mengombang-ambingkan iman dan kepercayaan mereka, menghempas harga diri mereka. Apakah ini suratan nasib masyarakat Timor Leste, yang akan terus berulang dalam sejarah? Tidak! Ini bukan suratan nasib. Untuk itulah ada kehidupan, ada iman, ada harga diri, ada kisah kasih. Untuk itu pulalah novel ini ditulis: menantang suratan tangan.

Surat-surat dari Dili hendak menawarkan tekad perjuangan melawan penentuan nasib. Perjuangan itu tidak mudah. Ada banyak kegagalan, air mata dan darah. Perlawanan yang terus diwarnai kegagalan itu antara lain menemukan simbolnya dalam bulan yang patah. Di perkebunan kopi Ermera, Isabel kecil berkata kepada Arnaldo. Kakeknya: “Bomane, ada bulan patah di langit” (Paul Budi Kleden, SVD)

Minggu, 28 Agustus 2016

Ata Kiwan

Judul
:
Ata Kiwan
Penulis
:
Ernst Vatter
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:

ISBN
:
979-429-348-2
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Ada

Ata Kiwan merupakan sapaan yang diberikan kepada masyarakat etnis Flores Timur dan Lembata sebelum masuknya pengaruh modernisasi. Etnis ini juga dikenal dengan sebutan Lamaholot. Ciri-ciri fisik anggota masyarakat etnis ini adalah berambut keriting dan berkulit gelap. Di samping itu, masyarakat ini sangat kental menjaga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang terpadu dalam ikatan mesra melalui hubungan keagamaan dan pemerintahan. Fakta empiris ini memberi gambaran yang benderang bahwa pada zaman mondial ini, khazanah budaya masih menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan luhur sehingga sangat perlu dijaga, dirawat, dipelihara, dan dikenang dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Buku ini mengupas tuntas khazanah budaya dalam peradaban masyarakat Flores Timur (Lamaholot) yang pada zaman purbakala merupakan salah satu daerah Kepulauan Sunda Kecil yang kini ‘hampir tidak dikenal orang! Ata Kiwan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan cikal bakal nilai-nilai khazanah budaya yang sampai saat ini masih melekat erat dalam diri ‘Ata Kiwan Modern’ – masyarakat Flores Timur dan Lembata. Merebak dan meluasnya peradaban modern tidak serta merta mementahkan Ata Kiwan yang memegang teguh adat dan kebiasaan yang merupakan simbol keluhuran martabat Ata Kiwan. Hal ini dapat dilihat dari cara dan proses mengakui adanya yang ‘lebih tinggi’, menghidupi kehidupan hingga melepaskan kematian seseorang dan bagaimana memelihara dan mencintai alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Ata Kiwan.

Untuk membantu pembaca berkenalan lebih mendalam tentang Ata Kiwan – masyarakat Flores Timur dan Lembata, buku ini coba memaparkan berbagai gambaran transparan tentang ciri-ciri, adat, kebiasaan, hubungan masyarakat dengan agama, pemerintahan, dan alam serta nilai-nilia hidup lainnya dalam masyarakat Flores Timur dan Lembata yang ‘hampir tidak dikenal orang. Oleh karena itu, buku ini layak dijadikan referensi dalam mempelajari, mengenal dan memahami khazanah budaya dan peradaban bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Flores Timur khususnya.


Sabtu, 27 Agustus 2016

Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Terlengkap

Judul
:
Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Terlengkap
Penyusun
:
Tifla Khaira
Penerbit
:
Dar! Mizan
Tahun Cetak
:
2009
Halaman
:
135
ISBN
:
979-080-1857-002
Harga
:
Rp. 40.000
Status
:
Kosong

Buku ini berisi kumpulan lagu-lagu daerah nusantara terlengkap yang dilengkapi notasi balok. Terdapat beberapa lagu asal Nusa Tenggara Timur yaitu: Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Halele U Ala De Teang.


Jumat, 26 Agustus 2016

Senyum Indah dari Timur

Judul
:
Senyum Indah dari Timur
Penulis
:
Ghaisani Azmi Rahmaniyah
Penerbit
:
Dar! Mizan
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
88
ISBN
:
978-602-242-679-0
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Pulau Komodo, Air Terjun Oenesu, Pink Beach, Moko, semua ada di NTT. Karena itulah Riana yang berasal dari Sunda, sangat mencintai Kota Kupang, tempat tinggalnya sejak bayi. Tapi ada kabar mengejutkan dari ayah. Riana harus pindah ke Bogor. Meninggalkan BFF Club. Siapa yang tak sedih?

Riana akan berpisah dengan sahabat-sahabatnya dan Kota Kupang yang indah. Riana tak akan lagi makan Se'i Sapi kesukaannya, tak akan menemukan jagung bose yang rasanya aneh, atau jagung titi. Apakah dia akan menemukan sahabat baru?

Besong jangan bilang tana timor sonde bae
Besong jangan bilang FLOBAMORA sonde bae

Lagu dari NTT ini mengantarkan Riana menjadi juara pertama lomba menyanyi. Wah, bagaimana ceritanya?

Yuk, intip diary Riana! Ada kisah keseharian Riana, juga tempat-tempat seru dan indah di NTT.

Kamis, 25 Agustus 2016

Cintaku di Lembata

Judul
:
Cintaku di Lembata
Penulis
:
Sari Nurlita
Penerbit
:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
192
ISBN
:
978-602-0329-58-8
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Ada

Dalam novel Cintaku di Lembata, kita membaca pertemuan Kayla dengan lelaki kelahiran Kupang yang beribu perempuan cantik asal Rote dan berayah Sabu. Untuk menarik empati masyarakat dan prajurit yang sedang bertugas di sana, gadis itu menyanyikan lagu Bolelebo diiringi musik sasando. Tahun berlalu dan ketika lelaki itu kembali bertemu, diajaknya Kayla makan jagung bose (jagung yang dikupas kulit arinya) lalu dimasak dengan santan, dimakan dengan daging se'i sapi, minum air tuak dan air kelapa. Mereka memadu cinta, bertukar kata, bernapas, dan pergi lalu tak kembali lagi.

Novel ini merupakan imajinasi dalam perjalanan lembut, selembut angin sabana dan musik sasando. Kisah cinta yang dikolaborasikan dengan keindahan alam NTT, dijalin melalui kata-kata yang tidak terlalu rumit namun mengena di hati. Maka, bagi siapa pun yang membacanya, dipastikan muncul kerinduan untuk menjelajahi tanah NTT, tanah karang dengan liukkan pohon lontar yang selalu ada di mana-mana. Tanah dengan cinta yang pernah ada. (Gerson Poyk, Sastrawan)

Rabu, 24 Agustus 2016

From Flores with Love

Judul
:
From Flores with Love
Penulis
:
Esi Lahur
Penerbit
:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
264
ISBN
:
978-602-0332-17-8
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada

Clarissa kembali berlibur!

Bersama teman-teman kuliahnya, ia bertualang ke Pulau Flores. Perjalanan dimulai dari Desa Moni, Taman Nasional Kelimutu, Ende, Kampung Adat Bena, Labuan Bajo, sampai Taman Nasional Komodo.

Teman-teman dalam perjalanannya kali ini tak kalah unik ketimbang perjalanan sebelumnya. Clarissa selalu terpesona pada Arthur. Sementara Aster si penakut selalu sibuk mengabari keluarganya. Lalu, ada Genta si cewek blakblakan, dan Hendrik si pendiam yang ternyata menyimpan rahasia besar. Dan terakhir Yuyun, cowok yang jail dan jayus setengah mati, hobi nakut-nakutin Aster, dan selalu mengejek Arthur dan Clarissa yang saling lirik.

Bagaimana petualangan Clarissa bersama teman-teman kuliahnya kali ini? Apakah akan seseru liburannya waktu SMA? Akankah dia jatuh cinta kali ini?

Selasa, 23 Agustus 2016

Relasi Negara dan Masyarakat di Rote

Judul
:
Relasi Negara dan Masyarakat di Rote
Penulis
:
Dr. Wilson M. A. Therik
Penerbit
:
Satya Wacana University Press
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
223
ISBN
:
978-979-8154-91-1
Harga
:
Rp. 70.000
Status
:
Kosong


Menyatunya masyarakat Rote dengan sistem pemerintahan Nusak (Kerajaan) karena keberadaan Nusak dipandang sebagai pelindung nilai-nilai sosial dan kultural yang berkembang dalam masyarakat termasuk melindungi sumber daya alam (hutan, mata air, padang pengembalaan untuk hewan) sebagai bagian dari communal property masyarakat Rote. Kehadiran negara yang kemudian mengalihkan communal property ke private property menjadi alasan mengapa kekerasan digunakan oleh masyarakat Rote dalam menyampaikan aspirasinya pada negara. Penelitian ini menemukan bahwa Civil Society di Rote berbeda dengan hasil penelitian Chandoke (1995), Nordholt (1999), Suwondo (2004, 2005), dan Wiloso (2009). Namun demikian ada kesimpulan yang sama bahwa perwujudan  civil society menyiratkan adanya gerakan tanpa kekerasan.

Senin, 22 Agustus 2016

De Zeven Provinciën, Ketika Kelasi Indonesia Berontak (1933)

Judul
:
De Zeven Provinciën, Ketika Kelasi Indonesia Berontak (1933)
Penulis
:
J.C.H. Blom & E. Touwen-Bouwsma
Penerbit
:
LIPI Press
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
112
ISBN
:
978-979-799-826-4
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Ada

Pada tahun 1930-an dunia mengalami apa yang disebut zaman malaise, krisis ekonomi. Akan tetapi, ketika itu pula pergerakan politik kebangsaan yang radikal menaikan aktivitasnya. Ketika itu pulalah de Jonge, Gubernur Jenderal, yang konservatif, bukan saja mengadakan penghematan anggaran belanja Hindia Belanda, tetapi juga –dan lebih penting- melakukan pengekangan pergerakan kebangsaan. Di zaman malaise ini beberapa pemimpin pergerakan yang terkemuka, seperti Sukarno, Hatta dan kawan-kawan ditangkap tanpa pengadilan, diasingkan.

Dalam suasana ketegangan sosial, politik dan ekonomi inilah pula peristiwa yang tidak terduga terjadi –kelasi-kelasi Indonesia di kapal De Zeven Provinciën melakukan “pemberontakan”, sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pelaksanaan “politik pengurangan gaji” oleh kolonialisme telah memancing keresahan nasional yang selama ini hanya di simpan dalam hati. Ketika anak-kapal Eropa mengalami pengurangan gaji lebih kecil dibandingkan pengurangan gaki kelasi pribumi maka diskrepansi kolonial pun tampak sebagai ketidakadilan yang menghina.

Keresahan ekonomi dan ketimpangan sosial telah mempersatukan para kelasi Indonesia, yang terdiri atas beberapa suku bangsa dan penganut agama yang berbeda-beda dalam suatu sistem tindakan yang sama. Pemberontakan di kapal De Zeven Provinciën adalah cetusan nasionalisme Indonesia yang keras di saat kekuasaan kolonial masih kuat bercokol.

Salah satu pemimpin pemberontakan adalah kelasi kelas satu pribumi Marthin Paradja  yang merupakan putra Nusa Tenggara Timur asal Sabu. Beliau dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta dan namanya juga diabadikan menjadi nama jalan di Kota Kupang.



Minggu, 21 Agustus 2016

Nusantara Sejarah Indonesia

Judul
:
Nusantara Sejarah Indonesia
Penulis
:
Bernard H. M. Vlekke
Penerbit
:
Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
552
ISBN
:
978-602-6208-06-4
Harga
:
Rp. 100.000
Status
:
Ada

Buku ini dirancang sebagai sejarah Indonesia dan bukan perluasan perusahaan dan koloni Belanda di luar negeri, tulis Vlekke, sang penulis. Nusantara merupakan salah satu karya tentang sejarah Indonesia pada kurun pra-kolonial sampai 1941 yang ditulis dengan perspektif komprehensif. Uraiannya kaya ilustrasi. Tentang Majapahit, misalnya. Menurut Vlekke, kejayaan Majapahit runtuh bukan disebabkan oleh kerajaan Islam. Vlekke juga punya penjelasan menarik tentang mengapa masyarakat Jawa berbondong-bondong masuk Islam, tapi pada saat yang sama begitu bersahabat dengan tradisi lokal (sinkretis).

Pada beberapa bagian kecil buku ini juga menceritakan kedudukan Timor, Sumba, Flores, Solor dalam wacana nusantara.


Sabtu, 20 Agustus 2016

Kabut di Lelenbala & Teriakan dari Tanah Hawu Mehara

Judul
:
Kabut di Lelenbala & Teriakan dari Tanah Hawu Mehara, Kumpulan Cerpen Siswa SMA Negeri 1 Kupang Hasil Pembelajaran Bersama Mezra E. Pellondou
Editor
:
Mezra E. Pellondou
Penerbit
:
Carangbook
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
191
ISBN
:
978602959901-5
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong

Buku ini berisi sekumpulan cerita pendek siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang, NTT, yang pada dasarnya merupakan kesaksian otentik saya sebagai seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga seorang penulis cerpen. Kesaksian seorang guru terhadap sebuah proses kreatif anak didik saya yang juga remaja Indonesia di belahan Indonesia Timur yang kesehariannya merupakan pembaca cerpen. Mereka tumbuh dan berkembang dengan dinamika hidup yang masih menganggap menulis apa pun (termasuk cerpen) merupakan hal yang rumit dan kadang membuat putus asa.

Dalam buku ini terdapat duabelas cerpen hasil usaha keras dari para penulisnya yang masih sangat belia dan masih berstatus siswa.….., inilah buku pertama mereka. Dua belas siswa ini bukanlah penulis handal, bahkan di antara mereka belum pernah menulis cerpen sebelumnya. Namun mereka adalah pembaca cerpen yang handal. Mereka sangat paham unsur-unsur intrisik dan ekstrisik cerpen karena mereka adalah pelajar SMA….. (Mezra E. Pellondou)

Isi buku terdiri dari 12 cerpen: Kisahku di Negeri Para Rato (Angelina Panggabean), Suatu Hari di Bulan Desember (Arindah Djawa Rambadeta), Kataga (Cantika Paramitha Retno Juwita Pello), Kamu.. Karenaku (Desy Elimanafe), Kabut di Lelenbala (Gabriela Nogo Retnaningtyas Bunga Naen), Teriakan dari Hawu Mehara (Gallant Bradley Ratu Edo), Seku Esan Sa (Ida Sarlince Otemusu), Dendam Masa Lalu (Keszya Wabang), Bolelebo (Martha Y. Sooai), Hidup dalam Kehidupan (Metryana Lasi), Usif (Thomas N. S. Benmetan), Senyum Gadis Timor Tengah Utara (Zulfatun Mahmuda).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...