Sabtu, 16 Juli 2016

Pelabuhan Kupang

Judul
:
Pelabuhan Kupang dalam Perdagangan Abad ke-19
Penulis
:
I Putu Kamasan Sanjaya
Penerbit
:
Ombak
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
108
ISBN
:
602-258-152-4
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Pelabuhan Kupang yang terletak di bagian Barat Pulau Timor merupakan salah satu pelabuhan paling strategis di pulau Timor. Telah sangat lama Kupang menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Timor sejak abad ke-13. Berdasarkan sumber berita Cina Chau yu kua dalam bukunya Chu fan sih pada tahun 1225 menyebutkan pulau Timor yang disebut dengan nama Kihri Tinwu yang terletak di sebelah timur Tiongkalo, para raja dan keluarganya memperoleh kemakmuran dari perdagangan cendana.

Karena pentingnya letak strategis pelabuhan Kupang, maka sangat logis apabila pelabuhan Kupang menjadi incaran persaingan terutama setelah datangnya bangsa Barat. Persaingan antara Portugis dan VOC berlanjut tidak saja memperebutkan pelabuhan dan benteng tetapi juga wilayah pendukungnya sebagai sumber perdagangan cendana. Persaingaan secara berantai melalui serangkaian pertempuran berlangsung hampir satu abad. Pertempuran berakhir setelah pecah Perang Penfui tahun 1749. VOC berhasil mengalahkan kekuasaan Portugis dan sekutunya para raja di pedalaman. Sejak saat itu peran Portugis surut dan tergusur ke pedalaman.

Sebagai sebuah pelabuhan dan dilengkapi dengan Benteng, kemudian tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan. Terdapat beberapa kebijakan yang menyangkut Kupang dan Pelabuhan Kupang pada masa residen pertama J.A.Hazaart. Beberapa kebijakan tersebut adalah: pembentukan daerah penyangga bagi Kupang pada tahuh 1819 dalam rangka pengamanaan Kupang. Pembentukan daerah penyangga dimaksudkan karena Kupang selalu mendapat ancaman dari para raja pedalaman yang masih bersekutu dengan Portugis.

Dalam perkembangan kemudian pelabuhan Kupang yang menghadap ke laut terbuka di Teluk Kupang pada musim angin Barat, membuat kapal-kapal yang bersandar menghadapi terpaan angin yang kencang sehingga kapal-kapal harus berlindung di Mud Volcano di dekat Teluk Kupang. Namun pada tahun 1866 Mud Vocano tersebut rusak akibat erosi sehingga pada musim angin Barat kapal-kapal berlindung ke Pantai Hansisi di Pulau Semau. Atas pertimbangan evisiensi akhirnya pemerintah kolonial di Kupang merasa perlu membangun pelabuhan untuk tempat berlindung yang lebih aman dan dapat langsung dihubungkan dengan Kupang. Maka dibangun Pelabuhaan Tenau pada tahun 1875, serta untuk kelancaran hubungan dengan Kupang juga dibangun jalan raya. Dengan dibangunnnya pelabuhan Tenau Kupang maka secara berangsunr-angsur peran pelabuhan Kupang yang telah berlangsung beberapa abad menjadi surut dan digantikan oleh pelabuhan Tenau Kupang. Namun Kupang tetap berperan sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. (Munandjar Widiyatmika, sejarawan NTT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...