Senin, 26 Oktober 2015

Pelayaran dan Perdagangan Kawasan Laut Sawu

Judul
:
Pelayaran dan Perdagangan Kawasan Laut Sawu
Penulis
:
Didik Pradjoko & Friska Indah Kartika
Penerbit
:
Wedatama Widya Sastra
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
340
ISBN
:
978-602-273-001-9
Harga
:
Rp. 68.000
Status
:
Ada

Buku ini menyajikan sejumlah pernyataan mendasar berkaitan dengan perairan di kawasan Laut Sawu sekaligus memberikan informasi tentang dunia maritim di Indonesia abad ke-18 hingga awal abad ke-20.

Buku ini disusun berdasar hasil penelitian dengan menggunakan bahan atau sumber yang diperoleh melalui studi kearsipan dan kepustakaan. Sumber-sumber arsip diperoleh di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta, dan berbagai Kantor Arsip Daerah. Untuk penelusuran sumber pustaka diperoleh melalui koleksi Perpustakaan Nasional Jakarta, Perpustakaan LIPI, Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Pusat Sejarah TNI dan koleksi dari berbagai Perpustakaan Daerah dan Seminari (Maumere, Larantuka dan Kupang) yang ada di Nusa Tenggara Timur.  

Minggu, 25 Oktober 2015

Nostalgia Flobamora, Sebuah Novel Biografi


Judul
:
Nostalgia Flobamora, Sebuah Novel Biografi
Penulis
:
Gerson Poyk
Penerbit
:
PT. Actual Potensia Mandiri
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
206
ISBN
:
978-602-71276-7-8
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Kosong

Kisah di dalam novel biografi ini, merupakan kisah nyata dalam hidupku. Apa yang kutulis ini selalu memberikan inspirasi di dalam aku mengarungi bangkitnya proses imajinasi sebagai seorang sastrawan. Ibu dan ayahku adalah dua sosok mahluk ciptaan Tuhan yang selalu memberikan spirit dan kehidupan yang manusiawi di dalam aku menjalani proses kreatif di seluruh karyaku.

Nusa Tenggara Timur, khusunya Flobamora (Flores, Rote, Sumba, Alor, Sabu) menjadi latar belakang penting yang terus berproses dalam membentuk beragam imajinasi di dalam diriku. Aku terpukau dengan keindahan yang Tuhan ciptakan pada tempat-tempat yang pernah kudiami itu. Disitulah tempaan alam terbentuk dan menjadikan aku sebagai manusia tangguh dan tahan banting di dalam mengarungi hidup ini.

Buku novel biografi ini kutulis dengan kedalaman dan renungan jiwa akan kehidupan seorang anak manusia, aku tidak bermaksud untuk menyudutkan siapa pun. Buku ini merupakan kenangan yang tak pernah lekang oleh waktu yang kuharap bisa menjadi kotivasi bagi siapa saja yang membacanya bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga dalam kita mengarungi kehidupan selanjutnya. Dari lubuk hati yang terdalam maafkan bila ada hati yang terluka bila membacanya. (Gerson Poyk)

Senin, 19 Oktober 2015

Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Politik-Ekonomi Canberra-Jakarta


Judul
:
Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Politik-Ekonomi Canberra-Jakarta 
Penulis
:
Ferdi Tanoni
Penerbit
:
Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Kupang
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
196
ISBN
:
978-979-17276-0-0
Harga
:
Rp. 55.000
Status
:
Ada

Mengapa Dr. Mochtar Kusumaatmadja, mantan Menteri Luar Negeri RI yang dikenal bersih dan jujur itu, berani mengatakan bahwa dalam perundingan perjanjian Batas Landas Kontinen RI-Australia di Laut Timor pada tahun 1972, Indonesia hanya dijadikan sebagai ‘tukang cuci’ saja?. Benarkah pertemuan mantan presiden Indonesia Soeharto dan mantan PM Australia Gough Whitlam pada tahun 1974 di Wonosobo menandai awalnya Skandal Laut Timor?

Bila Amerika Serikat mendapat legitimasi Internasional untuk menjadi pemimpin dunia dan bertindak layaknya sebuah pemerintah di mana negara-negara lain adalah warganya dapat dipahami. Amerika serikat memainkan peran sentralnya di Timur Tengah (Irak, Libanon, Iran, Israel, Palestina), Afganistan dan Korea Utara masih juga dapat dipahami. Akan tetapi yang tidak dapat dipahami sama sekali adalah ambisi Australia untuk menguasai Laut Timor. Ada apa sesungguhnya di Laut Timor?

Serpihan Budaya NTT


Judul
:
Serpihan Budaya NTT 
Penulis
:
Frans Sarong
Penerbit
:
Ledalero
Tahun Cetak
:
2013
Halaman
:
312
ISBN
:
978-979-9449-25-9
Harga
:
Rp. 130.000
Status
:
Kosong

“Warisan paling mahal dan bernilai dari wartawan adalah buah penanya yang tersebar di media massa. Kelirulah mereka yang mengklaim dan membawa diri sebagai wartawan tetapi tidak mewariskan tulisannya” (Tony Kleden)

“Kumpulan tulisan ficer sahabat saya Frans Sarong perlu diletakkan dengan tepat. Catatan ini diperlukan karena tak lama lagi derap perubahan kapital menggilas tanah dan kebudayaan manusia di NTT melalui Labuan Bajo menyisir seluruh Flores, Kupang dan sekitarnya hingga Sumba” (Pius Rengka)

“Warga Boti tidak boleh dibabtis menjadi Kristen, dan tidak boleh menikah dengan warga luar. Kalau toh seorang pemuda jatuh cinta kepada seorang gadis yang sudah terekspos kepada budaya modern, maka gadis modern itu harus “dikunokan” kembali menjadi warga Boti”. (Marianus Kleden)

“Membaca buku ini bagaikan sedang bertamasya ke pelosok-pelosok Nusa Tenggara Timur. Setiap tempat yang disinggahi kaki Frans Sarong adalah jejak budaya. Hampir seantero di NTT ia jejaki, sekian itu pula jejak budaya yang ditinggalkannya dalam buku ini” (Marsel Robot)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...