Jumat, 25 Desember 2015

Sejarah Pemerintahan Raja-Raja Timor, Suatu Kajian Peta Politik Pemerintahan Kerajaan-Kerajaan di Timor Sebelum Kemerdekaan RI


                 
Judul
:
Sejarah Pemerintahan Raja-Raja Timor, Suatu Kajian Peta Politik Pemerintahan Kerajaan-Kerajaan di Timor Sebelum Kemerdekaan RI 
Penulis
:
A. D. M. Parera
Editor
:
Drs. Gregor Neonbasu, S. V. D.
Penerbit
:
Pustaka Sinar Harapan
Tahun Cetak
:
1994
Halaman
:
316
ISBN
:
979-416-315-5
Harga
:
Rp. 150.000
Status
:
Ada

Sejak masa kecilnya A. D. M Parera hidup dan bergaul erat dengan masyarakat di Desa Kemak, Belu. Dalam masa penjajahan Jepang, Ia telah berkelana sampai ke pedalaman Amfoang, Fatuleu dan Swapraja Kupang, di mana ada percampuran penduduk yang berasal dari Suku Dawan, Rote, Sabu dan Tetun. Dan ketika bertugas sebagai pegawai negeri, ia sering mewawancarai orang-orang dari Biboki, Insana, Miomaffo, Amanuban, Amanatun dan Mollo tentang adat istiadat dan sejarah daerah.

Proses pengenalannya terhadap berbagai bentuk kebudayaan dan sejarah masyarakat Timor sangat ditunjang oleh kefasihannya dalam berbahasa daerah seperti Dawan, Tetun, Rote, Sabu dan Kemak. Dengan demikian, Ia seakan-akan telah melebur dalam sejarah kebudayaan masyarakat Timor yang sangat diminatinya. Sehingga kemanapun Ia pergi, Ia selalu mencatat tradisi-tradisi lisan, lagu-lagu rakyat, tarian-tarian daerah, motif-motif kain dan pakaian asli, kebiasaan-kebiasaan masyarakat tradisional, asal-usul suku dan silsilah kerajaan, pusaka-pusaka kerajaan, upacara-upacara adat dan perpindahan suku/kerajaan di seluruh kawasan Timor.

Semua ini dicatat dalam seluruh perjalanan hidup dan karyanya yang kemudian berhasil dikumpulkan dalam bentuk tulisan. Kemudian Ia bertekad untuk menerbitkan kumpulan tulisannya ini dalam bentuk buku. Dan setelah menunggu hampir 20 tahun, tekad tersebut baru dapat direalisasikan sekarang.

Rabu, 23 Desember 2015

Komposisi


Judul
:
Komposisi (Original)
Penulis
:
Prof. Dr. Gorys Keraf
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2004
Halaman
:
394
ISBN
:
979-429-002-5
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Ada

Menyusun sebuah karya tulis, apalagi karya tulis ilmiah, tidaklah mudah. Selain dituntut untuk berlatih terus menerus, juga harus menguasai teori menyusun karya tulis yang baik dan benar. Buku ini disusun secara khusus untuk membekali siapa saja yang ingin menjadi penulis.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membuat karya tulis seperti bagaimana menuliskan kata, tanda baca, kalimat dan alinea dalam tulisan. Bagaiamana merumuskan tema, kerangka karangan, mengumpulkan data, membuat kutipan, catatan kaki, bibliografi, mempersiapkan sebuah naskah final serta bagaiamana pula membuat karya tulis sederhana seperti ringkasan, ikhtisar, resensi, laporan dan usul. Semua hal penting yang merupakan bekal setiap calon penulis, dibahas secara panjang lebar dalam buku ini.

Setiap calon penulis tentu perlu membaca buku ini. Para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun paper, laporan, skripsi dan tesis, sangat membantu apabila memiliki buku ini. Para guru dan dosen pun perlu membaca buku bermutu ini.

Senin, 21 Desember 2015

Seperti Benenai, Cintaku terus mengalir untukmu (Sebuah Novel)

Judul
:
Seperti Benenai, Cintaku terus mengalir untukmu (Sebuah Novel)
Penulis
:
Robert Fahik
Penerbit
:
Cipta Media
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
137
ISBN
:
978-602-7897-09-0
Harga
:
Rp. 40.000
Status
:
Kosong

Sambil memegang tanganku, Mey bicara lagi, “sejak melihatmu kembali hari ini dan mendengar kisahmu, aku berpikir apakah dengan situasi ini aku bisa memulai lagi kisah lama itu? Maksudku, kekaguman dan cintaku padamu sekian tahun itu boleh tumbuh lagi. Kau belum menikah. Aku juga belum menikah. Apalagi yang bisa menghentikan kita? Kekasihmu meninggal. Tapi ada orang lain yang masih begitu mencintaimu. Maag, Aku tidak bermaksud melukai perasaan wanita yang kau cintai. Tapi kita bisa memulai hidup yang baru. Ayah sudah cukup tua. Aku bisa berhenti dari LSM ini dan kita akan membesarkan usaha percetakan itu. Kita bisa tinggal di Jogja, menemani ayah di usia senjanya. Kita bisa bersama menelusuri jejak-jejak peradaban Malaka. Bagaimana?”  

Sabtu, 19 Desember 2015

Antologi Esai dan Kritik Sastra


Judul
:
Antologi Esai dan Kritik Sastra
Penulis
:
Putu Arya Tirtawirya
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
1987
Halaman
:
113
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 35.000
Status
:
Ada

Dalam buku antologi atau bunga rampai ini para pembaca akan dapat menikmati esai dan kritik sastra gubahan Putu Arya Tirtawirya, seorang sastrawan produktif dari Bali yang oleh Dr. H.B. Jassin diklasifikasikan angkatan sastrawan modern sesudah Pandji Tisna di samping nama-nama lain seperti Putu Wijaya, Nyoman Rasta Sindhu, Made Sukada, Nyoman Tusthi Eddy, Ngurah Parsua, Gde Aryantha Soethama dll.

Diharapkan tulisan-tulisan yang berupa esai dan kritik sastra dalam buku ini bermanfaat bagi para pecinta kesusastraan. Dalam beberapa esainya Putu Arya melontarkan aneka masalah yang cukup pelik – mengundang kita untuk memikirkannya bersama. Dan di samping itu dia pun menyodorkan komponen-komponen esensial yang merupakan hakikat sastra baik prosa maupun puisi.

Bagi mereka yang berminat dalam penulisan cerpen, sajak, esai dan kritik sastra maka rasanya tidaklah berlebihan apabila kami menyatakan bahwa semua materi dalam buku ini dapat dipakai contoh atau perbandingan demi peningkatan karya dan karier masing-masing.

Kamus Idiom Bahasa Indonesia


Judul
:
Kamus Idiom Bahasa Indonesia
Penulis
:
Abdul Chaer
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
1993
Halaman
:
201
ISBN
:
979-429-020-3
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada

Untuk berbahasa secara cermat, benar dan tepat, kita tidak cukup hanya mempunyai pengetahuan bahasa seperti hanya untuk keperluan komunikasi sehari-hari saja. Oleh karena itu, pengetahuan tentang peribahasa, idiom, kosakata dan sebagainya, mutlak perlu dikuasai secara mendalam apabila kita ingin berbicara tentang teknik, kebudayaan, kesenian, ekonomi, kesusastraan, dan sebagainya. Pendeknya kalau kita ingin keluar dari alam pemakaian bahasa sehari-hari saja.

Maka, kamus ini dimaksudkan sebagai suatu sumbangan kecil kepada mereka yang ingin melangkah keluar ke alam pemakaian bahasa yang lebih luas daripada hanya untuk keperluan komunikasi sehari-hari saja. Semoga maksud ini mencapai sasarannya.

Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi


Judul
:
Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi
Penulis
:
Dami N. Toda
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
1999
Halaman
:
442
ISBN
:
979-429-142-0
Harga
:
Rp. 100.000
Status
:
Ada

Meskipun usia penulisan sejarah nasional Indonesia sudah 50-an tahun, namun aspek kehadiran sejarah lokal seluruh Indonesia sebagai faktor pemberi makna harga diri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, masih terlalaikan.

Dengan mengandalkan khazanah sumber folklorik lokal yang dipakai berbanding lebih daripada sekedar observasi partisipatif dari metode empiris ala Bronislav Malinovski, buku ini mencerahkan hak kedaulatan hidup sejarah kerajaan lokal Manggarai, Flores dan mengungkapkan secara tuntas bukti-bukti manipulatif dalam sumber-sumber historiografis asing yang merekayasa penjajahan atas hak kedaulatan kerajaan lokal itu selama 350 tahun sejak kehadiran wilayah itu dalam berita Catatan Harian Benteng Batavia Belanda tahun 1661. Padahal mitos penjajahan Belanda atas Indonesia selama 350-an tahun ternyata merupakan klaim fiktif sepanjang terbukti secara legal hanya 13 tahun umur penjajahan Belanda versi Korte Verklaring atas wilayah tersebut.

Karya ilmiah penuh data dan argumentasi ini, selain memberikan konstribusi yang amat besar dalam pencerahan historiografi dan sejarah Manggarai, juga menunjukkan berbagai permasalahaan mendasar historiografi yang sering terlalaikan. Para ilmuan sejarah, peneliti dan pemerhati soal budaya, akan mendapatkan banyak hal baru dalam buku ini.

Di Bawah Naungan Gunung Mutis


Judul
:
Di Bawah Naungan Gunung Mutis 
Penulis
:
Andreas Tefa Sawu
Penerbit
:
Nusa Indah
Tahun Cetak
:
2004
Halaman
:
188
ISBN
:
979-429-213-3
Harga
:
Rp. 55.000
Status
:
Kosong

Dasar pemilihan judul buku ini dapat ditelusuri pada tradisi lisan yang hidup di antara setiap Orang Dawan bahwa Gunung Mutis selain karena merupakan gunung yang tertinggi di daerah Dawan bagian Barat, juga dan terlebih karena kekeramatannya. Orang Dawan percaya bahwa semakin tinggi sebuah gunung, semakin keramat dan suci gunung itu, maksudnya tempat itu. Gunung Mutis diyakini demikian.

Dalam berbagai cerita rakyat dikatakan bahwa pada zaman es, hanya puncak Gunung Mutis yang tetap kering. Di tempat itu pula, salah seorang leluhur Orang Dawan, Nai Fai tSutai Kune atau sering disebut juga Nai Laban, yang darinya nama Dawan diambil, diselamatkan dan menetap beberapa waktu. Kepada gunung keramat itu pula, orang Dawan menaruh kepercayaan bahwa semua orang yang meninggal harus diantar dan tinggal beberapa waktu di sana sebelum diteruskan ke masyarakat orang mati. Nama gunung itu sering disebut dalam doa-doa permintaan berkat dan perlindungan, selain penggunaannya sebagai kata kutukan, yang berarti membawa bahaya dan bencana bagi mereka yang dikutuk.

Sehingga buku mengabadikan beberapa aspek kebudayaan orang-orang Dawan yang terancam musnah, yang masih ditemukan pada beberapa tempat atau orang perorang. Karena itu, sistematisasi yang digunakan tidak bermaksud untuk menyampaikan urutan permasalahan awal dengan menggunakan tesis, antitesis dan berakhir dengan sintesis.

Kamis, 17 Desember 2015

Pahlawan Nasional I.H. Doko, Berjuang Hingga Akhir


Judul
:
Pahlawan Nasional I.H. Doko, Berjuang Hingga Akhir 
Penulis
:
Aco Manafe
Penerbit
:
Artha Wacana Press
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
289
ISBN
:
978-979-9096-25-8
Harga
:
Rp. 90.000
Status
:
Ada

Buku biografi ini memuat gagasan, pokok-pokok pikiran dan sepak terjang Pahlawan Nasional I. H. Doko dalam politik, sejarah perjuangan kemerdekaan dan pendidikan di daerah Nusa Tenggara Timur. Sosok beliau telah berjuang dan berkarya di berbagai bidang semasa hidupnya. Dia adalah pelopor pejuang kemerdekaan sejak masa mudanya seperti mendirikan Partai Perserikatan Kebangsaan Timor (PKT) dan Partai Demokrasi Indonesia di Timor (PDI-T).

Pada tahun 1946, I. H. Doko resmi menjadi penasihat delegasi Timor pada konferensi Malino di Sulawesi Selatan, kemudian menjadi utusan Timor pada konferensi Denpasar di Bali. Dengan segera dia menjadi politisi yang menjadi anggota Parlemen (Badan Perwakilan Sementara - BPS) hingga menjadi Menteri Kabinet Negara Indonesia Timur sebanyak empat kali. Selepas berpolitik dan menjabat petinggi negara di Makassar, dia kembali ke Kupang. Di sini Beliau giat menekuni bidang pendidikan dan menjadi salah satu tokohnya. Pada masa mengisi kemerdekaan (1960-1985), dia menjadi tokoh pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi.

Beliau berperan dalam memperjuangkan berdirinya Universitas Nusa Cendana, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) dan Universitas Kristen Artha Wacana di ibu kota Provinsi NTT - Kupang.  Selain itu juga pernah menduduki jabatan penting seperti, menjadi Kepala Perwakilan Dep. PP dan K Nusa Tenggara Timur, Kepala Dinas Pengajaran Nusa Tenggara Timur, pimpinan Yayasan Pendidikan Kristen – Yupenkris (GMIT), Ketua KONI, Ketua PMI dan menjadi pengurus serta penasihat Majelis Sinode GMIT dan lain-lain.

Minggu, 13 Desember 2015

Pengaruh Portugis di Indonesia


Judul
:
Pengaruh Portugis di Indonesia
Penulis
:
Antonio Pinto Da Franca
Penerbit
:
Pustaka Sinar Harapan
Tahun Cetak
:
2000
Halaman
:
144
ISBN
:
979-416-663-4
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong

Buku ini ditulis dengan maksud untuk melihat sisa-sisa pengaruh Portugis di Indonesia melalui pertemuan antara beberapa generasi orang Portugis dan Indonesia selama abad ke XVI dan XVII. Transformasi di dalam cara memandang kehidupan dan di dalam filsafat hidup sehari-hari, sebab sesungguhnya kontak-kontak ini merupakan pertemuan pertama antara gagasan-gagasan Asia dan Eropa, yang agaknya telah mengakibatkan suatu perubahan besar secara emosional dan intelektual pada kedua belah pihak. Betapa besar pengalaman Asia telah mempengaruhi pemikiran, kesenian dan sastra Portugis! Orang Portugis benar-benar telah merupakan jembatan antara kedua dunia ini.

Pengaruh Portugis di Indonesia mungkin kelihatannya sepela, namun pada kenyataannya besar kalau kita ingat bahwa itu merupakan hasil suatu periode singkat selama 150 tahun dan bahwa sudah tiga abad berlalu sejak itu praktis tanpa kontak, apalagi kalau kita ingat usaha tidak habis-habisnya Kompeni (VOC) untuk menumpas semua sisa Portugis, baik material maupun spiritual. Tetapi adanya sisa-sisa pengaruh ini mungkin untuk sebagian dapat dijelaskan oleh karunia aneh yang dimiliki Orang Portugis untuk mengadakan kontak dan berbaur dengan bangsa-bangsa serta kebudayaan-kebudayaan lain.

Lebih dari hasil politik, pengaruh Portugis di Indonesia merupakan akibat hubungan sehari-hari antara orang-orang Indonesia dan pastor-pastor, pelaut-pelaut, pedagang-pedagang dan prajurit-prajurit Portugis yang rendah hati, suatu hubungan manusia dengan manusia. Buku ini memuat sisa-sisa yang hidup dari jejak Portugis di Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Flores. Buku ini juga dilengkapi dengan kata-kata Portugis di Indonesia, nama-nama Portugis di Indonesia, bahasa Portugis di Tugu (Jakarta), kata-kata Portugis dalam lagu-lagu Tugu (Kroncong) dan sandiwara Portugis di Sikka (Flores).

Sabtu, 12 Desember 2015

Masyarakat dan Kebudayaan, Suku-Suku Bangsa di Nusa Tenggara Timur


Judul
:
Masyarakat dan Kebudayaan, Suku-Suku Bangsa di Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
Drs. Hidajat Z. M.
Penerbit
:
Tarsito Bandung
Tahun Cetak
:
1984
Halaman
:
228
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 80.000
Status
:
Kosong

Aneka macam pola-pola kehidupan sosial budaya yang ada di Indonesia, masih merupakan bahan yang perlu untuk digali lebih dalam lagi dan di kodifikasi. Buku ini merupakan usaha untuk memperkenalkan pola-pola kehidupan sosial budaya masyarakat suku-suku bangsa di Nusa Tenggara Timur. Buku ini berisi rangkaian bab tentang sosial budaya di Nusa Tenggara Timur, yang terdiri dari, Bab I : dasar berpikir dan pandangan hidup. Bab II: kehidupan religi. Bab III: struktur sosial masyarakat suku-suku bangsa di Nusa Tenggara Timur. Bab IV: lembaga pemerintah daerah. Bab V: stratifikasi sosial. Bab VI: lembaga adat warisan pada masyarakat suku-suku bangsa di Nusa Tenggara Timur. Bab VII: lembaga adat tanah suku. Bab VIII: lembaga adat kesenian. Bab IX: masyarakat dan pembangunan. Bab X: hambatan-hambatan dalam pengembangan sosial ke arah masyarakat modern dalam pembangunan. Bab XI: pembangunan daerah di Nusa Tenggara Timur, dan dilengkapi dengan peta-peta etnografi Nusa Tenggara Timur.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...